Adapun objek wisata yang ada di TORAJA diantaranya;
TONGKONAN
Tongkonan berasal dari kata tongkon (artinya duduk
bersama-sama). Tongkonan dibagi berdasarkan tingkatan atau peran dalam
masyarakat (stara sosial Masyarakat Toraja). Tongkonan adalah rumah adat yang
ada di Toraja. Atap rumah ini terdiri dari susunan bambu dan melengkung seperti
perahu. di depan rumah ini terpasang deretan tanduk kerbau dan untuk di ruangan
dalam nya tempat tidur dan dapur. Tongkonan kadang juga di gunakan sebagai
tempat untuk menyimpan mayat.
Di depan
tongkonan terdapat lumbung padi, yang disebut ‘alang‘. Tiang-tiang lumbung padi
ini dibuat dari batang pohon palem (bangah) saat ini sebagian sudah dicor. Di
bagian depan lumbung terdapat berbagai ukiran ayam dan matahari, yang merupakan
simbol untuk menyelesaikan perkara.
LONDA
Londa adalah pekuburan
berbentuk gua yang terletak sekitar 11 km arah utara dari kota Makale ibu kota
kabupaten Tana Toraja. Suasana dalam gua sangat lembab dan sedikit
menyeramkan,tengkorak dan tulang belulang banyak berserakan. Orang meninggal
yang di masukkan ke dalam gua dibuatkan patung ( tau-tau dalam bahasa Toraja).
Patung ini akan mewakili karakter dari si orang meninggal. Londa banyak di kunjungi oleh wisatawan manca Negara
karena sejarah dan keunikan pekuburan ini sangat khas, londa kecamatan saggalai
tepatnya di desa sendan uai di toraja.
LEMO
Lemo merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu. Bukit ini dinamakan Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau). Di bukit ini terdapat sekitar 75 lubang kuburan dan tiap lubangnya merupakan kuburan satu keluarga dengan ukuran 3 X 5 M. Untuk membuat lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp. 30 juta. Tempat ini sering disebut sebagai rumah para arwah. Di pemakaman Lemo anda dapat melihat mayat yang disimpan di udara terbuka, di tengah bebatuan yang curam. Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan antara kematian, seni dan ritual. Pada waktu-waktu tertentu pakaian dari mayat-mayat akan diganti dengan melalui upacara Ma Nene. Kuburan Batu Lemo ini terletak di sebelah utara Makale, Kabupaten Tana Toraja.
KE'TE KESU
Ke’te Kesu yang beratikan dalam bahasa toraja
tempat kegiatan, tempat kerajinan ukir yangdan pekuburan dimana tempat ini juga
untuk tempat pembuatan tongkonan dan juga berjejeran di Ke’te Kesu sekitar 100
meter dari perkampungan pekuburan tebing dan pekuburan bergantung ada juga tau
tau di dalam bangunan batu yang di pagar. Tau tau adalah ukitan atau patung
yang menggambarkan tentang kehidupan masyarakat sehari-hari. Desa ini menjadi
objek pesona dan tempat perbelanjaan souvenir.
BORI PARINDING
Bori Parinding
Lebih dari seratus menhir berdiri di
tanah upacara, masing-masing mewakili pesta merit dilakukan di masa lalu oleh
orang dari status yang tinggi. Sisa-sisa manusia ditempatkan dalam ruang batu
diukir dari batu batu besar yang letaknya tersebar di seluruh tanah seremonial.
Ada lima senyawa tongkonan yang tersebar di seluruh wilayah. Bambu sekarang
ditanam di beberapa tempat di seluruh tanah seremonial untuk menggantikan hutan
bambu punah dari pemukiman tradisional.
BATU TUMONGA
Batu Tumonga
Di daerah ini Anda dapat
menemukan sekitar 56 batu dalam satu lingkaran dengan 4 pohon di tengah jalan.
Sebagian besar batu memiliki ketinggian sekitar 2-3 meter. Dari tempat ini Anda
dapat melihat keindahan Rantepao dan lembah sekitarnya.
KUBURAN BAYI KAMBIR
Kuburan Bayi Kambir
Lubang yang dibuat di Pohon tarra’ dengan maksud
tempat di kuburnya bayi yang blum sempat giginya tumbuh pohon tarra ditutup
dengan ijuk dari pohon enau. Pohon Tarra’ memiliki diameter sekitar 80 – 100 cm
dan memiliki getah dipilih karana menurut keyakinan getah pohon tarra’
pengganti air susu ibu dan juga menganggap bayi ini di kembalikan ke rahim ibu
dengan harapan agar bayi bayi yang akan di lahirkan oleh ibu selamat,
kelangsungan acara pemakaman dilaksanakan secara sederhana mayat baik tidak di
bungkus kain sehingga mirip di rahim ibu dengan ajaran kepercayaan kepada
leluhur Kuburan ini terletak di Desa Kambira, tidak jauh dari Makale, Tana
Toraja.
Upacara Adat Rambu Solo
Upacara Adat Rambu
Solo
Rambu Solo upacara adat kematian
masyarakat Tana Toraja bertujuan untuk menghormati dan menghantarkan arwah
orang yang meninggal menuju alam roh, yaitu kembali kepada keabadian bersama
para leluhur mereka di sebuah tempat peristirahatan. Upacara ini sering juga
disebut upacara penyempurnaan kematian karena orang yang meninggal baru
dianggap benar-benar meninggal setelah seluruh prosesi upacara ini digenapi.
Jika belum, maka orang yang meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang
“sakit” atau “lemah”, sehingga ia tetap diperlakukan seperti halnya orang
hidup, yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan
minuman bahkan selalu diajak berbicara.
Puncak dari upacara Rambu solo ini
dilaksanakan disebuah lapangan khusus. Dalam upacara ini terdapat beberapa
rangkaian ritual, seperti proses pembungkusan jenazah, pembubuhan ornament dari
benang emas dan perak pada peti jenazah, penurunan jenazah ke lumbung untuk
disemayamkan, dan proses pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.
Selain itu, dalam upacara adat ini
terdapat berbagai atraksi budaya yang dipertontonkan, diantaranya adu kerbau,
kerbau-kerbau yang akan dikorbankan di adu terlebih dahulu sebelum disembelih,
dan adu kaki. Ada juga pementasan beberapa musik dan beberapa tarian
Toraja.Kerbau yang disembelih dengan cara menebas leher kerbau hanya dengan
sekali tebasan, ini merupakan ciri khas masyarakat Tana Toraja. Kerbau yang
akan disembelih bukan hanya sekedar kerbau biasa, tetapi kerbau bule “Tedong
Bonga” yang harganya berkisar antara 10 – 50 juta per ekornya.
ADU KERBAU
ADU KAKI
Tedong
Bonga
Tedong Bonga Harganya berkisar antara 10 – 50
juta per ekornya
Free Play Slots with Real Money Casino Sites - ChoGeocasino
ReplyDeletePlay free online slots with 샌즈카지노 Real Money Casinos. If you are 메리트 카지노 looking 카지노 for the best online slots games, check out ChoGeocasino now.